Senin, 09 Desember 2013

Jelang Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, ‘Koruptor Kelas Kakap’ Digelandang

By Unknown   Posted at  04.36   No comments

Solo — Ada pemandangan berbeda, tatkala berada di area Car Free Day (CFD) Jalan Slamet Riyadi, Solo, Minggu (8/12). Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad menggelandang para koruptor kelas kakap di negeri ini berjalan menyusuri area CFD.
Terdapat sejumlah tokoh koruptor yang digelandang orang nomer satu di institusi pemberantasan korupsi tersebut, diantaranya Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar, Angelina Sondakh dan Ahmad Fathanah serta Mantan Pegawai Dirjen Pajak, Gayus Tambunan. Mereka diarak, sambil diteriaki oleh para pengunjung CFD bahwa mereka merupakan biang dari kebobrokan negeri ini.
Namun, jangan salah. Tokoh koruptor yang digelandang dan diikat dengan tali tersebut bukan tokoh koruptor yang sesungguhnya. Melainkan hanya sebagai simbol aksi dari Badan Esekutif Mahasiswa (BEM) UNS yang menolak segala bentuk praktik korupsi yang mengakibatkan kebangkrutan negeri Indonesia.
“Kami sengaja menggelar aksi teatrikal ini sebagai bentuk dukungan terhadap KPK agar mereka lebih giat lagi memberastas praktik-praktik korupsi yang terjadi di negeri ini,” papar koordinator aksi, Rezky Akbar Trinovan kepada Timlo.net, Minggu (8/12).
Mahasiswa Prodi Psikologi Fakultas Kedokteran UNS tersebut juga mengatakan kegiatan yang mengusung tema “Aksi Seribu Tangan untuk Anti Korupsi” tersebut digelar sebagai wujud penolakan bahwa korupsi merupakan salah satu praktik yang harus segera diberantas. Pasalnya, banyak pihak yang dirugikan melalui praktik orang tak bertanggung jawab tersebut. Disamping itu, aksi yang diadakan oleh mereka juga sebagai peringatan jelang hari Anti Korupsi sedunia yang jatuh pada, Senin (9/12).
“Kita sebagai generasi muda ingin menunjukkan sekaligus mengajak masyarakat agar sadar, bahwa masih banyak praktik korupsi yang belum terungkap. Dan kami berharap agar KPK yang telah dipercaya untuk mengemban tugas tersebut untuk lebih giat lagi menangkap para koruptor,” tegas Rezky.
Selain menggelar aksi teatrikal penggelandangan para koruptor, mereka juga melakukan aksi cap tangan di atas sebuah kain berukuran 1,5 x 4 meter.
“Nantinya, kain yang telah dibubuhi tanda cap tangan ini akan kita bawa dalam aksi yang gabungan menolak korupsi yang akan diadakan besok,” ungkap Rezky.
Rezky berharap, dengan diadakannya aksi penolakan terhadap korupsi itu dapat menyadarkan masyarakat, bahwa segala bentuk praktik korupsi pada hakikatnya menyengsarakan banyak orang. Disamping itu, dengan melakukan tindakan korupsi maka akan merusak nilai dan tatanan moral kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Pastinya, praktik korupsi harus segera diberantas. Agar kedepan bangsa Indonesia dapat berkembang lebhi baik lagi,” pungkasnya.
Selamat Hari Anti Korupsi !!!!!

Selasa, 12 November 2013

Tarian Tradisional Indonesia

By Unknown   Posted at  05.10   No comments
Ayuk Iswandari Tugas membuat HTML dengan notepad 11 November 2013/Ayuk-Iswandari/absensi-07/XII/Multimedia

Tarian Tradisional Indonesia



Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia danMelanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.


Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.



  1. Tari bercorak prasejarah atau tari suku pedalaman

  2. Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri, hal ini tampak pada berbagai suku bangsa yang bertahan dari pengaruh luar dan memilih hidup sederhana di pedalaman, misalnya di Sumatera (Suku Batak, Nias, Mentawai), di Kalimantan (Suku Dayak, Punan, Iban), di Jawa (Suku Baduy), di Sulawesi (Suku Toraja, Suku Minahasa), di Kepulauan Maluku dan di Papua (Dani,Asmat, Amungme).


    Banyak ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan.Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan pertanian sepertitari Hudoq dalam suku Dayak. Tarian lain diilhami oleh alam, misalnya Tari Merak dari Jawa Barat. Tarian jenis purba ini biasanya menampilkan gerakan berulang-ulang seperti tari Tor-Tor dalam suku Batak yang berasal dari Sumatera Utara. Tarian ini juga bermaksud untuk membangkitkan roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia, juga dimaksudkan untuk menenangkan dan menyenangkan roh-roh tersebut. Beberapa tarian melibatkan kondisi mental seperti kesurupan yang dianggap sebagai penyaluran roh ke dalam tubuh penari yang menari dan bergerak di luar kesadarannya. Tari Sanghyang Dedariadalah suci tarian istimewa di Bali, dimana gadis yang belum beranjak dewasa menari dalam kondisi mental tidak sadar yang dipercaya dirasuki roh suci. Tarian ini bermaksud mengusir roh-roh jahat dari sekitar desa. Tari Kuda Lumping dan tari keris juga melibatkan kondisi kesurupan.


    Dengan diterimanya agama dharma di Indonesia, Hinduisme dan Buddhisme dirayakan dalam berbagai ritual suci dan seni. Kisah epik Hindu seperti Ramayana, Mahabharata dan juga Panji menjadi ilham untuk ditampilkan dalam tari-drama yang disebut "Sendratari" menyerupai "ballet" dalam tradisi barat. Suatu metode tari yang rumit dan sangat bergaya diciptakan dan tetap lestari hingga kini, terutama di pulau Jawa dan Bali. Sendratari Jawa Ramayana dipentaskan secara rutin di Candi Prambanan, Yogyakarta; sementara sendratari yang bertema sama dalam versi Bali dipentaskan di berbagai Pura di seluruh pulau Bali. Tarian Jawa Wayang orang mengambil cuplikan dari episode Ramayana atau Mahabharata. Akan tetapi tarian ini sangat berbeda dengan versi India. Meskipun sikap tubuh dan tangan tetap dianggap penting, tarian Indonesia tidak menaruh perhatian penting terhadap mudra sebagaimana tarian India: bahkan lebih menampilkan bentuk lokal. Tari keraton Jawa menekankan kepada keanggunan dan gerakannya yang lambat dan lemah gemulai, sementara tarian Bali lebih dinamis dan ekspresif. Tari ritual suci Jawa Bedhayadipercaya berasal dari masa Majapahit pada abad ke-14 bahkan lebih awal, tari ini berasal dari tari ritual yang dilakukan oleh gadis perawan untuk memuja Dewa-dewa Hindu seperti Shiwa, Brahma, dan Wishnu.


    Di Bali, tarian telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual suci Hindu Dharma. Beberapa ahli percaya bahwa tari Bali berasal dari tradisi tari yang lebih tua dari Jawa. Relief dari candi di Jawa Timur dari abad ke-14 menampilkan mahkota dan hiasan kepala yang serupa dengan hiasan kepala yang digunakan di tari Bali kini. Hal ini menampilkan kesinambungan tradisi yang luar biasa yang tak terputus selama sedikitnya 600 tahun. Beberapa tari sakral dan suci hanya boleh dipergelarkan pada upacara keagamaan tertentu. Masing-masing tari Bali memiliki kegunaan tersendiri, mulai dari tari suci untuk ritual keagamaan yang hanya boleh ditarikan di dalam pura, tari yang menceritakan kisah dan legenda populer, hingga tari penyambutan dan penghormatan kepada tamu seperti tari pendet. Tari topeng juga sangat populer di Jawa dan Bali, umumnya mengambil kisah cerita Panji yang dapat dirunut berasal dari sejarah Kerajaan Kediri abad ke-12. Jenis tari topeng yang terkenal adalah tari topeng Cirebon dan topeng Bali.


  3. Tari bercorak Islam

  4. Sebagai agama yang datang kemudiam, Agama Islam mulai masuk ke kepulauan Nusantara ketika tarian asli dan tarian dharma masih populer. Seniman dan penari masih menggunakan gaya dari era sebelumnya, menganti kisah cerita yang lebih berpenafsiran Islam dan busana yang lebih tertutup sesuai ajaran Islam. Pergantian ini sangat jelas dalam Tari Persembahan dari Jambi. Penari masih dihiasi perhiasan emas yang rumit dan raya seperti pada masa Hindu-Buddha, tetapi pakaiannya lebih tertutup sesuai etika kesopanan berbusana dalam ajaran Islam.


    Era baru ini membawa gaya baru dalam seni tari: Tari Zapin Melayu dan Tari Saman Aceh menerapkan gaya tari dan musik bernuansa Arabia dan Persia, digabungkan dengan gaya lokal menampilkan generasi baru tarian era Islam. Digunakan pula alat musik khas Arab dan Persia, seperti rebana, tambur, dan gendang yang menjadi alat musik utama dalam tarian bernuansa Islam, begitu pula senandung nyanyian pengiring tarian yang mengutip doa-doa Islami.


  5. Tari keraton

  6. Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang Indonesia. Beberapa keluarga bangsawan; berbagai istana dan keraton yang hingga kini masih bertahan di berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung dan pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan; masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh.


    Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan oleh pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya para Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal sebagai pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan pengiring tarian tersebut. Tarian istana juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan Melayu, yang bisanya—seperti di Jawa—juga menekankan pada kehalusan, keagungan dan gengsi. Tarian Istana Sumatra seperti bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di Sumatera Utara, Kesultanan Melayu Riau, dan Kesultanan Palembang di Sumatera Selatan lebih dipengaruhi budaya Islam, sementara Jawa dan Bali lebih kental akan warisan budaya Hindu-Buddhanya.


  7. Tari rakyat

  8. Tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan sosial dari masyarakatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan derajat kehalusannya. Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari rakyat adalah tari yang dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan dilindungi oleh pihak istana, tari rakyat Indonesia lebih dinamis, enerjik, dan relatif lebih bebas dari aturan yang ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih memperhatikan fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.


    Tari Ronggeng dan tari Jaipongan suku Sunda adalah contoh yang baik mengenai tradisi tari rakyat. Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih bersifat hiburan. Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang dianggap kurang pantas jika ditinjau dari sudut pandang tari istana, akibatnya tari rakyat ini seringkali disalahartikan terlalu erotis atau terlalu kasar dalam standar istana. Meskipun demikian tarian ini tetap berkembang subur dalam tradisi rakyat Indonesia karena didukung oleh masyarakatnya. Beberapa tari rakyat tradisional telah dikembangkan menjadi tarian massal dengan gerakan sederhana yang tersusun rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojodari Papua.


  9. Tari tradisional

  10. Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti; tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, tarian Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini. Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara beberapa tari berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, muncullah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional.


    Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia. Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru karya mereka.


  11. Tari kontemporer

  12. Seni tari kontemporer Indonesia meminjam banyak pengaruh dari luar, seperti tari balet dan tari modern barat. Pada tahun 1954, dua seniman dari Yogyakarta — Bagong Kusudiarjo dan Wisnuwardhana — merantau ke Amerika Serikat untuk belajar ballet dan tari modern dengan berbagai sanggar tari disana. Ketika kembali ke Indonesia pada tahun 1959 mereka membawa budaya berkesenian baru, yang pada akhirnya mengubah arah, wajah dan pergerakan dan koreografi baru, mereka memperkenalkan gagasan seni tari sebagai ekspresi pribadi sang seniman ke dalam seni tari Indonesia. Gagasan seni tari sebagai media ekspresi pribadi seniman telah membangkitkan seni tari Indonesia, dari yang semula selalu berlatar tradisi menjadi ekspresi seni, melalui paparan sang seniman terhadap berbagai latar belakang seni dan budaya yang lebih luas dan kaya. Seni tari tradisional Indonesia juga banyak memengaruhi seni tari kontemporer di Indonesia, misalnya langgam tari Jawa berupa pose dan sikap tubuh serta keanggunan gerakan seringkali muncul dalam pagelaran seni tari kontemporer di Indonesia. Kolaborasi internasional juga dimungkinkan, misalnya kolaborasi seni tari Jepang Noh dengan seni tari teater tradisional Jawa dan Bali.



    Tari modern Indonesia juga seringkali ditampilkan dalam dunia industri hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring nyanyian, pagelaran musik, atau panggung hiburan. Kini dengan derasnya pengaruh budaya pop dari luar negeri, terutama dari Amerika serikat, beberapa tari modern seperti tari jalanan (street dance) juga merebut perhatian kaum muda Indonesia.




Nama :
E-mail :
Komentar:

Dasar Membuat HTML Menggunakan Notepad

By Unknown   Posted at  03.48   No comments
Ayuk Iswandari Tugas membuat HTML dengan notepad 7 November 2013/Ayuk-Iswandari/absensi- 07/XII/Multimedia

Tugas HTML Milik Ayuk

Multimedia SMK N 1 Godean



Trik Dasar Membuat HTML Sederhana

  1. Membuat Homepage

    Membuat judul tab dalam halaman web, buka notepad++ terlebih dahulu, kemudian ketikan code dibawah ini:

    <html>

    <head>
    <title> My First HTML Project </title>
    </head>

    <body BGCOLOR=“Green” TEXT=“Red”>
    WELCOME TO MY WEBSITE
    </body>
    <body bgcolor=”#00ff00”>

    </html>

    Langkah selanjutnya simpan dalam format HTML dan buka file dengan firefox atau sejenisnya, maka hasilnya akan seperti pada gambar 1 berikut:



  2. Membuat Tittle pada Page

    Biasanya dalam notepad Title ini ditulis setelah "header" dengan mengetikkan judul yang kamu inginkan, seperti dibawah ini:

    <html>

    <head>
    <title> Ayuk Iswandari</title>
    </head>
    . . . . . dan selanjutnya . . . .


    hasilnya dapat kamu lihat setelah kamu membuka file notepad yang berekstensi ".html"


  3. Membuat Background

    Ada beberapa jenis background yang dapat dibuat dalam HTML diantaranya ada background color, gradasi, transparant dan background image. Namun saya hanya akan menjelaskan 2 background saja, yaitu color dan image, berikut penjelasannya:

    • Background Color

      gunakan rumus ini pada bagian "body" :

      <body bgcolor="#0000">

      pada bagian yang di block merah itu adalah kode warna, jika kamu kesulitan menentukan kodenya, saya sarankan untuk mengambil kode tersebut dalam aplikasi grafis yang terdapat kode warna, seperti Photoshop dan CorelDraw. Jika kamu menginginkan background warna tersebut dapat transparan kamu tinggal mengganti kode warna fengan rgba(0,0,0,.5). yang saya beri warna merah itu adalah kode warna dalam r, g dan b, sedangkan s adalah Opacitynya yang "5" berarti "50%"

      <body bgcolor="black">

      Jika kamu ingin cara yang lebih mudah, ketikkan saja nama warna dalam bahasa inggrisnya. seperti di atas.


    • Background Image

      <body background="url gambar kamu">

  4. Membuat Marquee atau text berjalan

    Text berjalan juga memiliki banyak jenis. Dan saya akan menjelaskan salah satunya, yaitu marquee yang berjalan ke kiri. berikut rumusnnya:

    <marquee>suka-suka kamu</marquee>

    Nanti jadinya akan seperti ini :

    Tugas membuat HTML dengan notepad 7 November 2013/Ayuk-Iswandari/absensi- 07/XII/Multimedia



  5. Membuat Header

    <h1>Suka-suka Kamu</h1>

    Nanti jadinya akan seperti ini :

    Buat HTML

    Buat HTML

    Buat HTML

    Buat HTML

    Buat HTML


  6. Membuat Paragraf

    <p> . . . paragraf kamu . . . </p>


  7. Memasukkan image ke dalam HTML

    <img src="url gambar kamu">

  8. Memasukkan Link

    <a href="url link kamu">Ketikkan Nama tampilan untuk URL nya</a>
    Ini contoh Link saya : klik di sini, maka kamu akan kembali


Itu tadi beberapa trik dasarnya, kamu dapat mengembangkannya melalui Link dibawah ini:

Belajar HTML




Nama :
E-mail :
Komentar:

Minggu, 29 September 2013

Seni Tari Indonesia

By Unknown   Posted at  23.37   No comments

Tarian Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Terdapat lebih dari 700 suku bangsa di Indonesia: dapat terlihat dari akar budaya bangsa Austronesia danMelanesia, dipengaruhi oleh berbagai budaya dari negeri tetangga di Asia bahkan pengaruh barat yang diserap melalui kolonialisasi. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki berbagai tarian khasnya sendiri; Di Indonesia terdapat lebih dari 3000 tarian asli Indonesia. Tradisi kuno tarian dan drama dilestarikan di berbagai sanggar dan sekolah seni tari yang dilindungi oleh pihak keraton atau akademi seni yang dijalankan pemerintah.
Untuk keperluan penggolongan, seni tari di Indonesia dapat digolongkan ke dalam berbagai kategori. Dalam kategori sejarah, seni tari Indonesia dapat dibagi ke dalam tiga era: era kesukuan prasejarah, era Hindu-Buddha, dan era Islam. Berdasarkan pelindung dan pendukungnya, dapat terbagi dalam dua kelompok, tari keraton (tari istana) yang didukung kaum bangsawan, dan tari rakyat yang tumbuh dari rakyat kebanyakan. Berdasarkan tradisinya, tarian Indonesia dibagi dalam dua kelompok; tari tradisional dan tari kontemporer.




Tari bercorak prasejarah atau tari suku pedalaman

Sebelum bersentuhan dengan pengaruh asing, suku bangsa di kepulauan Indonesia sudah mengembangkan seni tarinya tersendiri, hal ini tampak pada berbagai suku bangsa yang bertahan dari pengaruh luar dan memilih hidup sederhana di pedalaman, misalnya di Sumatera (Suku Batak, Nias, Mentawai), di Kalimantan (Suku Dayak, Punan, Iban), di Jawa (Suku Baduy), di Sulawesi (Suku Toraja, Suku Minahasa), di Kepulauan Maluku dan di Papua (Dani,Asmat, Amungme).
Banyak ahli antropologi percaya bahwa tarian di Indonesia berawal dari gerakan ritual dan upacara keagamaan.Tarian semacam ini biasanya berawal dari ritual, seperti tari perang, tarian dukun untuk menyembuhkan atau mengusir penyakit, tarian untuk memanggil hujan, dan berbagai jenis tarian yang berkaitan dengan pertanian sepertitari Hudoq dalam suku Dayak. Tarian lain diilhami oleh alam, misalnya Tari Merak dari Jawa Barat. Tarian jenis purba ini biasanya menampilkan gerakan berulang-ulang seperti tari Tor-Tor dalam suku Batak yang berasal dari Sumatera Utara. Tarian ini juga bermaksud untuk membangkitkan roh atau jiwa yang tersembunyi dalam diri manusia, juga dimaksudkan untuk menenangkan dan menyenangkan roh-roh tersebut. Beberapa tarian melibatkan kondisi mental seperti kesurupan yang dianggap sebagai penyaluran roh ke dalam tubuh penari yang menari dan bergerak di luar kesadarannya. Tari Sanghyang Dedariadalah suci tarian istimewa di Bali, dimana gadis yang belum beranjak dewasa menari dalam kondisi mental tidak sadar yang dipercaya dirasuki roh suci. Tarian ini bermaksud mengusir roh-roh jahat dari sekitar desa. Tari Kuda Lumping dan tari keris juga melibatkan kondisi kesurupan.
Dengan diterimanya agama dharma di Indonesia, Hinduisme dan Buddhisme dirayakan dalam berbagai ritual suci dan seni. Kisah epik Hindu seperti Ramayana, Mahabharata dan juga Panji menjadi ilham untuk ditampilkan dalam tari-drama yang disebut "Sendratari" menyerupai "ballet" dalam tradisi barat. Suatu metode tari yang rumit dan sangat bergaya diciptakan dan tetap lestari hingga kini, terutama di pulau Jawa dan Bali. Sendratari Jawa Ramayana dipentaskan secara rutin di Candi Prambanan, Yogyakarta; sementara sendratari yang bertema sama dalam versi Bali dipentaskan di berbagai Pura di seluruh pulau Bali. Tarian Jawa Wayang orang mengambil cuplikan dari episode Ramayana atau Mahabharata. Akan tetapi tarian ini sangat berbeda dengan versi India. Meskipun sikap tubuh dan tangan tetap dianggap penting, tarian Indonesia tidak menaruh perhatian penting terhadap mudra sebagaimana tarian India: bahkan lebih menampilkan bentuk lokal. Tari keraton Jawa menekankan kepada keanggunan dan gerakannya yang lambat dan lemah gemulai, sementara tarian Bali lebih dinamis dan ekspresif. Tari ritual suci Jawa Bedhayadipercaya berasal dari masa Majapahit pada abad ke-14 bahkan lebih awal, tari ini berasal dari tari ritual yang dilakukan oleh gadis perawan untuk memuja Dewa-dewa Hindu seperti Shiwa, Brahma, dan Wishnu.
Di Bali, tarian telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual suci Hindu Dharma. Beberapa ahli percaya bahwa tari Bali berasal dari tradisi tari yang lebih tua dari Jawa. Relief dari candi di Jawa Timur dari abad ke-14 menampilkan mahkota dan hiasan kepala yang serupa dengan hiasan kepala yang digunakan di tari Bali kini. Hal ini menampilkan kesinambungan tradisi yang luar biasa yang tak terputus selama sedikitnya 600 tahun. Beberapa tari sakral dan suci hanya boleh dipergelarkan pada upacara keagamaan tertentu. Masing-masing tari Bali memiliki kegunaan tersendiri, mulai dari tari suci untuk ritual keagamaan yang hanya boleh ditarikan di dalam pura, tari yang menceritakan kisah dan legenda populer, hingga tari penyambutan dan penghormatan kepada tamu seperti tari pendet. Tari topeng juga sangat populer di Jawa dan Bali, umumnya mengambil kisah cerita Panji yang dapat dirunut berasal dari sejarah Kerajaan Kediri abad ke-12. Jenis tari topeng yang terkenal adalah tari topeng Cirebon dan topeng Bali.

Tari bercorak Islam

Sebagai agama yang datang kemudiam, Agama Islam mulai masuk ke kepulauan Nusantara ketika tarian asli dan tarian dharma masih populer. Seniman dan penari masih menggunakan gaya dari era sebelumnya, menganti kisah cerita yang lebih berpenafsiran Islam dan busana yang lebih tertutup sesuai ajaran Islam. Pergantian ini sangat jelas dalam Tari Persembahan dari Jambi. Penari masih dihiasi perhiasan emas yang rumit dan raya seperti pada masa Hindu-Buddha, tetapi pakaiannya lebih tertutup sesuai etika kesopanan berbusana dalam ajaran Islam.
Era baru ini membawa gaya baru dalam seni tari: Tari Zapin Melayu dan Tari Saman Aceh menerapkan gaya tari dan musik bernuansa Arabia dan Persia, digabungkan dengan gaya lokal menampilkan generasi baru tarian era Islam. Digunakan pula alat musik khas Arab dan Persia, seperti rebana, tambur, dan gendang yang menjadi alat musik utama dalam tarian bernuansa Islam, begitu pula senandung nyanyian pengiring tarian yang mengutip doa-doa Islami.

Tari keraton

Tarian di Indonesia mencerminkan sejarah panjang Indonesia. Beberapa keluarga bangsawan; berbagai istana dan keraton yang hingga kini masih bertahan di berbagai bagian Indonesia menjadi benteng pelindung dan pelestari budaya istana. Perbedaan paling jelas antara tarian istana dengan tarian rakyat tampak dalam tradisi tari Jawa. Strata masyarakat Jawa yang berlapis-lapis dan bertingkat tercermin dalam budayanya. Jika golongan bangsawan kelas atas lebih memperhatikan pada kehalusan, unsur spiritual, keluhuran, dan keadiluhungan; masyarakat kebanyakan lebih memperhatikan unsur hiburan dan sosial dari tarian. Sebagai akibatnya tarian istana lebih ketat dan memiliki seperangkat aturan dan disiplin yang dipertahankan dari generasi ke generasi, sementara tari rakyat lebih bebas, dan terbuka atas berbagai pengaruh.
Perlindungan kerajaan atas seni dan budaya istana umumnya digalakkan oleh pranata kerajaan sebagai penjaga dan pelindung tradisi mereka. Misalnya para Sultan dan Sunan dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta terkenal sebagai pencipta berbagai tarian keraton lengkap dengan komposisi gamelan pengiring tarian tersebut. Tarian istana juga terdapat dalam tradisi istana Bali dan Melayu, yang bisanya—seperti di Jawa—juga menekankan pada kehalusan, keagungan dan gengsi. Tarian Istana Sumatra seperti bekas Kesultanan Aceh, Kesultanan Deli di Sumatera Utara, Kesultanan Melayu Riau, dan Kesultanan Palembang di Sumatera Selatan lebih dipengaruhi budaya Islam, sementara Jawa dan Bali lebih kental akan warisan budaya Hindu-Buddhanya.

Tari rakyat

Tarian Indonesia menunjukkan kompleksitas sosial dan pelapisan tingkatan sosial dari masyarakatnya, yang juga menunjukkan kelas sosial dan derajat kehalusannya. Berdasarkan pelindung dan pendukungya, tari rakyat adalah tari yang dikembangkan dan didukung oleh rakyat kebanyakan, baik di pedesaan maupun di perkotaan. Dibandingkan dengan tari istana (keraton) yang dikembangkan dan dilindungi oleh pihak istana, tari rakyat Indonesia lebih dinamis, enerjik, dan relatif lebih bebas dari aturan yang ketat dan disiplin tertentu, meskipun demikian beberapa langgam gerakan atau sikap tubuh yang khas seringkali tetap dipertahankan. Tari rakyat lebih memperhatikan fungsi hiburan dan sosial pergaulannya daripada fungsi ritual.
Tari Ronggeng dan tari Jaipongan suku Sunda adalah contoh yang baik mengenai tradisi tari rakyat. Keduanya adalah tari pergaulan yang lebih bersifat hiburan. Seringkali tarian ini menampilkan gerakan yang dianggap kurang pantas jika ditinjau dari sudut pandang tari istana, akibatnya tari rakyat ini seringkali disalahartikan terlalu erotis atau terlalu kasar dalam standar istana. Meskipun demikian tarian ini tetap berkembang subur dalam tradisi rakyat Indonesia karena didukung oleh masyarakatnya. Beberapa tari rakyat tradisional telah dikembangkan menjadi tarian massal dengan gerakan sederhana yang tersusun rapi, seperti tari Poco-poco dari Minahasa Sulawesi Utara, dan tari Sajojodari Papua.

Tari tradisional

Tari tradisional Indonesia mencerminkan kekayaan dan keanekaragaman bangsa Indonesia. Beberapa tradisi seni tari seperti; tarian Bali, tarian Jawa, tarian Sunda, tarian Minangkabau, tarian Palembang, tarian Melayu, tarian Aceh, dan masih banyak lagi adalah seni tari yang berkembang sejak dahulu kala, meskipun demikian tari ini tetap dikembangkan hingga kini. Beberapa tari mungkin telah berusia ratusan tahun, sementara beberapa tari berlanggam tradisional mungkin baru diciptakan kurang dari satu dekade yang lalu. Penciptaan tari dengan koreografi baru, tetapi masih di dalam kerangka disiplin tradisi tari tertentu masih dimungkinkan. Sebagai hasilnya, muncullah beberapa tari kreasi baru. Tari kreasi baru ini dapat merupakan penggalian kembali akar-akar budaya yang telah sirna, penafsiran baru, inspirasi atau eksplorasi seni baru atas seni tari tradisional.
Sekolah seni tertentu di Indonesia seperti Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) di Bandung, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) di Jakarta, Institut Seni Indonesia (ISI) yang tersebar di Denpasar, Yogyakarta, dan Surakarta kesemuanya mendukung dan menggalakkan siswanya untuk mengeksplorasi dan mengembangkan seni tari tradisional di Indonesia. Beberapa festival tertentu seperti Festival Kesenian Bali dikenal sebagai ajang ternama bagi seniman tari Bali untuk menampilkan tari kreasi baru karya mereka.

Tari kontemporer

Seni tari kontemporer Indonesia meminjam banyak pengaruh dari luar, seperti tari balet dan tari modern barat. Pada tahun 1954, dua seniman dari Yogyakarta — Bagong Kusudiarjo dan Wisnuwardhana — merantau ke Amerika Serikat untuk belajar ballet dan tari modern dengan berbagai sanggar tari disana. Ketika kembali ke Indonesia pada tahun 1959 mereka membawa budaya berkesenian baru, yang pada akhirnya mengubah arah, wajah dan pergerakan dan koreografi baru, mereka memperkenalkan gagasan seni tari sebagai ekspresi pribadi sang seniman ke dalam seni tari Indonesia. Gagasan seni tari sebagai media ekspresi pribadi seniman telah membangkitkan seni tari Indonesia, dari yang semula selalu berlatar tradisi menjadi ekspresi seni, melalui paparan sang seniman terhadap berbagai latar belakang seni dan budaya yang lebih luas dan kaya. Seni tari tradisional Indonesia juga banyak memengaruhi seni tari kontemporer di Indonesia, misalnya langgam tari Jawa berupa pose dan sikap tubuh serta keanggunan gerakan seringkali muncul dalam pagelaran seni tari kontemporer di Indonesia. Kolaborasi internasional juga dimungkinkan, misalnya kolaborasi seni tari Jepang Noh dengan seni tari teater tradisional Jawa dan Bali.

Tari modern Indonesia juga seringkali ditampilkan dalam dunia industri hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring nyanyian, pagelaran musik, atau panggung hiburan. Kini dengan derasnya pengaruh budaya pop dari luar negeri, terutama dari Amerika serikat, beberapa tari modern seperti tari jalanan (street dance) juga merebut perhatian kaum muda Indonesia.

Sumber : Wikipedia

Rabu, 25 September 2013

Laju Reaksi dan Katalisator

By Unknown   Posted at  03.41   No comments

1. Laju Reaksi
Laju reaksi jika dilihat dari Perekasinya adalah “Berkurangya konsentrasi zat perekasi per satuan waktu. Sedangkan Laju rekasi jika dilihat dari Hasil Rekasinya adalah “Bertambahnya konsentrasi Hasil Reaksi per satuan waktu”. Sehingga Laju Reaksi adalah berkurangnya konsentrasi (M) pereaksi per satuan waktu ( dalam detik) atau bertambahnya konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu.

Laju reaksi depengaruhi oleh :
  • Konsentrasi
  • Suhu
  • Penambahan Katalis
  • Luas permukaan
  • Dan Pengadukan
Pengaruh yang diperoleh dari kelima hal tersebut yaitu         :
1.      Dengan bertambahnya konsentrasi pereaksi, maka tumbukan menjadi lebih sering sehingga reaksinya berjalan lebih cepat.
2.      Suhu dinaikkan maka ikatan antar molekul semakin renggang dan molekulnya bergerak sehingga terjadi tumbukan yang lebih sering.
3.      Dalam zat, yang bereaksi hanyalah diluarnya, maka molekul yang berada didalam tidak bereaksi, tetapi jika dipisahkan / dibelah, molekul akan bertambah sehingga terjadi tumbukan.
4.      Pengadukan adalah salah satu cara menciptakan tumbukan.
5.      Penambahan katalis akan menurunkan energi aktivasi, padahal suatu zat membutuhkan energi minimum untuk bereaksi. *Energi Aktivasi adalah energi minimum / energi paling kecil yang dimiliki suatu zat untuk bereaksi*

Dari kelima pengaruh tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa konsentrasi, suhu, luas permukaan, dan pengadukan memungkinkan / menciptakan / mempercepat tumbukan. Sedangkan penambahan katalis akan menurunkan energi minimum suatu zat.

2. Katalisator
Katalisator adalah suatu zat yang dapat mempercepat suatu reaksi tetapi tidak ikut bereaksi hanya sebagai perantara saja. Sedangkan Katalisator Negatif sering disebut sebagai Inhibitor. Inhibitor adalah zat yang dapat menghambat reaksi. Sebagai contoh inhibitor adalah biasanya digunakan untuk mencegah terjadinya korosi / perkaratan.





Pengertian Stop Motion

By Unknown   Posted at  03.39   No comments


Berawal dari pertanyaan sederhana yang diberikan oleh guru saya sebagai tugas rumah, saya menjadi mengerti apa yang dimaksud dengan Stop motion. Apakah yang dimaksud Stop motion itu?
“Stop motion adalah serangkaian foto (bukan gambar / image) yang berurutan dengan frame yang telah ditentukan, sehingga ketika dijalankan secara cepat, objek dalam foto seakan bergerak dan disebut sebagai animasi stop motion.”
Lalu, guru saya kembali bertanya, “Beberapa frame yang diambil dari sebuah video, lalu digabungkan menjadi sebuah video kembali. Apakah termasuk stop motion?”
Saya dan teman – teman berfikir bahwa itu bukanlah sebuah stop motion, karena kami berfakir bahwa frame yang diambil dalam sebuah video termasuk image / gambar.Tetapi jawaban kami SALAH. Guru saya menerangkan bahwa “Video adalah terdiri dari foto yang sangat banyak dan berurutan rapi serta detil setiap momentnya”.
            Selain diberi tugas menjawab pertanyaan tersebut, kami juga mendapat tugas membuat animasi stop motion dengan frame still (tetap). Terdapat beberapa syarat dari guru saya, yaitu membuatnya dengan cara manual. Jadi kami berfikir bagaimana cara agar frame tidak mengalami perubahan, sehingga hanya obyeklah yang mengalami perubahan posisi. Berbeda halnaya jika kami membuatnya dengan cara modern yaitu menggunakan remote, yang cukup memberatkan focus pada pemindahan obyek.
            Dalam pembuatan stop motion kami menggunakan tripod untuk memperkecil pergeseran frame, dan dengan bantuan empat titik yang telah dijadikan tanda, sehingga ketika frame berubah kita dapat mengembalikannya ke posisi semula yaitu pada empat titik tersebut.
            Selain kendala agar frame tidak bergerak, cahaya juga dapat mempengaruhi kualitas stop motion. Ini akan sangat terlihat ketika hasilnya memiliki intensitas cahaya yang berbeda, kadang gambar gelap/ tertutup bayangan, dan terkadang terlalu terang. Nah, untuk meminimalisir perbedaan cahaya langkah pertama adalah buatlah stop motion dalam ruang yang cahaya tidak dapat masuk dan gunakan Lighting atau tata cahaya.
            Terimakasih telah membaca article saya, semoga bermanfaat, dan berikut saya sertakan contoh Video Stopmotion yang sangat saya apresiasi dalam pembuatannya.






Senin, 09 September 2013

Cara Mudah Membuat Template Lucu

By Unknown   Posted at  00.30   No comments
Dalam Blog saya kali ini, saya akan membahas cara membuat template sederhana tapi lucu. Caranya sederhana yaitu hanya bermodal Pesnil dan Kertas. Langkah - langkahnya :
 1. Siapkan Alat dan Bahan. Seperti alat yang saya gunakan adalah Pensil, Kertas, Penghapus dan software editing  yaitu photoshop. software tersebut hanya digunakan untuk ,emgedit warna saja.

2. Mulailah menggambar, tuangkan imajinasi anda lalu discan. dan ini adalah contoh gambar yang saya buat :

 3. Setelah itu, buka software photoshop START - ALL PROGRAMS - PHOTOSHOP
4. FILE lalu OPEN (CTRL+O) dan pilih gambar yang telah anda buat untuk dapat masuk editing warna pada Photoshop.
Cara Editing pada Photoshop akan kita kupas pada post selanjutnya. Terimakasih telah mengunjungi blog saya. :)


Back to top ↑
Connect with Us

welcome


Terimakasih Telah Mengunjungi Blog Saya

Ayuk Iswandari/Absensi 07/Multimedia
© 2013 Knowledge. WP Mythemeshop Converted by BloggerTheme9
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.